Para pedagang lalu mendatangi kantor Pasar Pandaan dan ditemui oleh Soleh, kepala Pasar Pandaan. Keluhan demi keluhan pedagang ditampung semua oleh Kepala Pasar. Para pedagang menuduh Wawan (sales baju) tersebut juga memiliki stand (bedak) di dalam Pasar dengan menjual dagangan yang sama yaitu baju mulai dari baju dewasa, dan anak-anak. Setelah ditampung keluhan para pedagang, mereka pun lantas keluar dari kantor Pasar. Untuk berjualan di tempat/stannya masing-masing.
Dipanggil terpisah, Wawan (sales) mengatakan bahwa tuduhan tersebut adalah tidak benar. Kepada Kepala Pasar, Wawan menduga ada beberapa pedagang yang salah paham dan mungkin ada kecemburuan sosial para pedagang kepada dirinya. Wawan yang membuka stand/bedak hanya melayani para pedagang yang datang ke bedaknya. Bukan kepada para pembeli eceran, demikian Wawan menjelaskan kepada Kepala Pasar.
Selain insiden kecil tersebut, beberapa waktu sebelumnya pun para pedagang mengeluhkan masalah sanitasi/gorong-gorong yang yang ditutup. Pedagang lain mengeluh terhadap stand/bedak yang menutup saluran air dengan cor permanen. Menurut pedagang hal itu berpengaruh di saat hujan. Air hujan menggenang karena saluran air yang tertutup tadi.
Saat ditemui wartawan, Kepala Pasar Pandaan mengaku bahwa masalah penutupan saluran air itu sudah ada, sebelum dirinya menjabat sebagai Kepala Pasar. Kadang ada pedagang yang berbuat seenaknya, dan tidak melaporkannya terlebih dahulu kepada pihak Pasar. (dar/Dul)