27 Oktober 2017
Bau Menyengat Home Industri Cuka Dikeluhkan Warga Lebak Permai
Surabaya – Sejumlah Warga Lebak Permai Kel.Gading Kec.Tambak Sari Surabaya, banyak mengeluh dan memprotes bau menyengat yang ditimbulkan dari home Industri pembuatan atau pengemasan cuka. kamis (26/10)
Bau menyengat ini berasal dari rumah kos di jalan Lebak permai Utara III No 55 yang ternyata dijadikan aktivitas produksi serta pengepakan cuka cap kura-kura. Usaha yang sudah beroperasi selama satu tahun lebih tersebut sebenarnya sudah pernah di protes warga sekitar namun tetap saja masih nekat beroperasi, sedangkan pengawasan dari aparatur pemerintah terlihat acuh saja.
Tokoh Masyarakat Beny Toker kepada awak media menuturkan bahwa masyarakat selama ini mengeluhkan bau busuk yang menyengat dari home industri cuka tersebut, hingga akhirnya masyarakat mendatangi dan meminta untuk segera menghentikan aktivitas home industri tersebut.
“Banyak masyarakat yang mengeluh tentang bau limbah home industri tersebut, maka dari itu saya mengingginkan usaha pembuat atau pengemasan cuka untuk segera ditutup oleh Pemerintah,” Kata Beny kepada wartawan.
Beny juga menambahkan bahwa disekitar area home industri cuka itu ada banyak pedagang yang berjualan nasi dan warung kopi sehingga mereka juga mengeluh namun tak berani menegur karena merasa pemilik usaha tersebut mendapatkan ijin dari RT setempat.
“Ini kok aneh hanya mendapatkan ijin dari RT dan RW pengusaha cuka banyak menentang protes warga,” imbuhnya.
Sebagai Tokoh Masyarakat (tomas) sangat beny merasa terganggu dengan adanya aktifitas home industri cuka ini. Apalagi ketika hujan bau busuk dan menyengat sangat terasa sehingga mengalami pusing dan mual-mual.
Sementara itu pengawas home industri Agus mengatakan bahwa usaha pengemasan cuka ini sudah mendapatkan ijin dari RT dan RW setempat.
“Apabila ada warga yang komplin datang saja ke Pak RT karena saya sudah mendapat ijin. Usaha ini sudah berdiri selama dua tahun lalu,” Ungkapnya. Terkesan bahwa home industri cuka ini menentang masyarakat sekitar. (Tok)