menu melayang

2 Agustus 2016

Si Sopir Malang,Habis Manis Ahmad Pun Dibuang

Pasuruan, Tribunus.Antara.com -- Musibah kecelakaan yang dialami Ahmad Rohani(45) hingga saat ini masih menyimpan duka nestapa. Korban kecelakaan sebulan yang lalu di Balikpapan-Kalimantan Timur ini, masih nampak tergeletak tak berdaya setelah kedua kakinya mengalami patah tulang yang parah dan harus dilakukan operasi untuk menyambung tulang yang patah dengan pen. Kecelakaan tunggal Ahmad terjadi di daerah Bukit Suharto Kaltim Balikpapan ini, terjadi pada Sabtu 28 juni 2016 lalu. Ahmad Rohani saat itu tengah menjalankan tugas sebagai sopir pengantar Barang/Jasa Ekspedisi PT.DMC yang berkantor di Surabaya.

Masih tergeletak di tempat tidur dengan ditemani sang istridi rumahnya jalan Raya Rembang 1 RT.02/01 Kec. Rembang Kabupaten Pasuruan, Ahmad menuturkan kepada wartawan hal ihwal kecelakaan tersebut. Kecelakaan tunggal di seputaran Bukit Soharto Balik Papan Kalimantan timur, menurut Ahmad truknya saat itu mengalami rem blong. Karena tak mampu menguasai laju kendaraannya, Ahmad bersama truknya pun lalu masuk ke dalam jurang yang dalamnya puluhan meter. Beruntung nyawa Ahmad masih bisa diselamatkan, Namun kedua kakinya mengalami patah tulang pada kaki kiri dan tulang kaki Ahmad sebelah kanan putus dan harus dilakukan operasi untuk di Rumah Sakit Dr.Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan  menyambung kembali tulang kaki Ahmad. Ahmad dirawat selama sekian Minggu di Balikpapan

Setelah pulang ke Jawa (rumah Ahmad) pihak keluarga Ahmad lalu mendatangi perusahaan di mana Ahmad bekerja. Tujuan kedatangan Istri didampingi keluarga saat itu adalah untuk menanyakan bantuan atau santunan dari perusahaan yang berlokasi di Jalan Kalianget Surabaya tersebut. Namun istri Ahmad Rohani ini pun langsung serasa mau pingsan,  lantaran perusahaan ekspedisi dimana Ahmad bekerja tersebut, tidak mengeluarkan santunan/bantuan apapun terhadap Ahmad. Alasannya adalah karena Ahmad Rohani statusnya outsourching. Tak memperoleh bantuan, istri Ahmad pun pulang dengan sekujur tubuh lemas. Dalam benaknya ke mana dia harus mencari uang untuk menutup biaya pengobatan dan operasi suaminya yang menelan biaya mencapai hampir 85 juta rupiah.

"Sekitar 85 juta mas," tutur Istri Ahmad Minggu 30/07 saat ditanya biaya yang sudah keluar. Dan uang sebesar itu yang sudah kita keluarkan, keadaan suami saya kondisinya masih 20 persen pulih. Bapak sudah lama sekali bekerja sebagai sopir di perusahaan itu, mas. Kenapa mereka (PT.DMC-Surabaya) tidak mau membantu sama sekali," tanya istri Ahmad lagi. (dulah)


Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel

Arsip Blog