menu melayang

6 Mei 2016

IBU RUMAH TANGGA TEWAS GANTUNG DIRI



PASURUAN, TRIBUNUS-ANTARA - Warga desa Sumberejo Kecamatan Purwodari Kabupaten Pasuruan Kamis 5 Mei 2016 sekitar pukul 10.30 WIB digegerkan oleh teriakan seorang laki-laki. Mukiman (45) histeris melihat sang istri nampak terbujur kaku dalam keadaan menggantungkn diri, Dibantu tetangganya dia lalu menurunkan jenazah istri Mukiman

Polisi dari Polsek Purwosari datang ke lokasi dan melakukan olah TKP serta mengumpulkan barang bukti, Jenazah Rumiatin (44) dilarikan ke Rumah Sakit Gasum Polri di Porong untuk dilakukan outopsi guna kepentingan penyidikan lebih lanjut. Proses outopsi juga dikawwal oleh Kepala Desa Sumber Rejo dan Kepala dusun Kucur Dul Amat.

Setelah outopsi, Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 20.00 WIB di rumah orang tua dan keluarga korban di desa Cendono kecamatan Purwosari. Proses pemakaman dilaksanakan di Pemakaman Umum desa Cendono dusun pesanggrahan.

Kapolsek Purwosari , AKP. Nengah Darsana saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian tersebut. Korban diketahui bernama Rumiatin (45) warga dusun Kucur desa Sumberejo, ditemukan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri di rumahnya dusun Kucur. Korban meninggalkan seorang suami dan satu orang anak.

"Korban meninggal dunia dengan cara kendat (gantung diri) di rumahnya sendiri ." Kata AKP . Nengah, Polisi masih melakukan penyelidikan, termasuk mengetahui motif dibalik aksi gantung diri yang dilakukan oleh korban, lanjut Nengah

Menurut saksi-saksi di sekitar rumah korban, pasutri Mukiman dan Rumiyatin merupakan pasutri yang sederhana. tidak pernah terdengar ada pertengkaran. Mukiman kesehariannya adalah buruh angkat kayu didekat rumahnya sendiri. Menurut Majikan Mukiman, Mukiman orangnya lugu, tidak neko-neko. "Seperti orang desa umumnya," jelas Pak De saat ditemui wartawan bertakziah di rumah duka.

Pasangan Mukiman dan Rumiyati menikah sekitar 20 tahun yang lalu, pernikahan keduanya tidak dikaruniai anak. Saat menikah dengan Mukiman, Rumiyatin adalah seorang janda dengan anak satu (laki-laki). Hubungan pasutri ini berjalan baik-baik saja dengan kondisi kehidupan yang lumrah sebagaimana orang desa. Kepergian almarhumah menyisakan duka bagi keluarga yang ditinggalkannya. (nugroho)

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel

Arsip Blog