Jasad korban yang bersimbah darah, diketahui pertama kali oleh kedua cucunya, Ali dan Ridho, yang saat itu baru saja pulang usai menyaksikan pertandingan bola voli. Melihat kondisi itu, kedua cucunya langsung berteriak minta tolong ke tetangganya. Keduanya pun langsung membawa neneknya ke RS Soedarsono, Purut, Kota Pasuruan. sesampainya di rumah sakit, kedua cucunya ini kecewa karena tim dokter sudah menyatakan bahwa korban ini meninggal dunia.
"Saya tidak tahu kronologinya. Saya hanya tahu korban sudah terluka dan diminta tolong untuk antar ke rumah sakit," kata Asyari, salah satu kerabat korban.
Sementara itu, Kapolsek Pasrepan AKP Thohari mengatakan bahwa pihaknya saat ini belum bisa menyimpulkan, motif pembunuhan sadis itu.
“Untuk motifnya apa masih belum diketahui. yang jelas tak ada barang korban yang diambil. Dan pelaku diduga berjumlah lebih dari satu orang,” pungkasnya.
Kapolres Pasuruan AKBP Muhammad Aldian, SIK., MH. mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk menangani perkara ini. Bahkan, pihaknya pun sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi,”.
"Kami masih dalami kasus ini. Tadi kasat reskrim sudah saya minta untuk respon cepat perkara ini," katanya
Dia mengatakan, untuk di lokasi , pihaknya tidak menemukan sisa benda tajam atau benda lainnya yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
"Kami belum tahu motif pembunuhan ini. Yang jelas, tidak ada barang berharga milik korban yang hilang. Kedua, juga tidak ada pengerusakan di rumah korban. Kami masih menyelidikinya," terangnya. Menurut dia, dugaan sementara, motif pembunuhan ini karena faktor dendam. Namun, pihaknya belum bisa memastikan hal tersebut.