SURABAYA - Siti Soleha, Tuni, dan Mala Herlina sudah dua bulan terakhir ini membuat dan mengedarkan uang palsu (upal) di pasar-pasar Surabaya, Madura dan Lamongan. Berapa total upal yang sudah diedarkan komplotan ini?
“Sudah puluhan juta selama dua bulan ini,” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombespol Mohammad Iqbal kepada wartawan, Senin (24/7/2017).
Dalam modusnya, komplotan ini selalu mengedarkan upalnya di pasar-pasar tradisional. Agar tak kentara atau ketahuan, komplotan ini selalu membelanjakan uangnya saat malam atau dini hari.
Upal produksi Siti sudah beredar di pasar-pasar tradisional di Surabaya, Bangkalan, dan Lamongan. Pasar di Surabaya tempat upal Siti beredar adalah Pasar Wonokromo, Pasar Keputran, dan Pasar Balongsari.
“Sasarannya adalah pedagang. Diedarkan malam hari agat tak terlihat. Ini merupakan warning agar masyarakat waspada terhadap peredaran uang yang mungkin saja palsu,” tandas Iqbal.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Karangpilang Iptu Marji Wibowo mengatakan, total uang yang sudah diproduksi Siti adalah sekitar Rp 50 juta. Siti membuat sendiri upal tersebut tanpa dibantu siapapun.
“Membuat upal kalau ada pesanan. Biasanya sekali produksi bisa membuat Rp 2-3 juta. Biasanya membuat 2-3 hari sekali. Yang paling banyak dicetak pecahan Rp 20 ribu,” kata Marji.
24 Juli 2017