6 September 2016
Di Bawah Garis Kemiskinan, Astuni Tetap Harus Bertahan Hidup
Pasuruan, Tribunus-antara.com - Hidup sederhana dan ala kadarnya banyak kita temukan pada sebagian besar masyarakat pinggiran. Di desa dan tempat terpencil yang jauh dari mata pengelihatan pejabat dan pimpinan pusat. Banyak dari kehidupan mereka berada di bawah standar hidup yang bisa dikatakan layak. Pas-pasan hasil kerja sekedar untuk mengisi perut demi bertahan hidup saja.
Seperti yang dijumpai wartawan Tribunusantara.com di desa Welulang kecamatan Lumbang kabupaten Pasuruan 06/09. Astuni (70) diusia yang sudah renta terpaksa harus menjadi kuli harian gali pasir di sebuah galian pasir di desa setempat. Dengan menggunakan cangkul dan gancu, Astuni harus mencangkul lalu mengisikannya ke sebuah mobil pick up. Satu pick up penuh Astuni diupahi uang sebesar 30 ribu rupiah. Sehari Astuni biasa hanya mampu setengah pickup saja, jadi menurut keterngan Astuni dirinya mampu mengisi satu pickup penuh demi mendapatka uang 30 ribu, dia harus bertahan hingga dua hari.
Kehidupan yang serba pas-pasan ini dijalani Astuni sudah sekian lamanya, Astuni yang masih memiliki seorang istri yang kerja sebagai buruh tani ini, harus membawa bekal makanan yang dipersiapkan sang istri sebelum pergi ke sawah. Keduanya nampak tabah dan bersabar menjalani kehidupan yang serba seadanya. Astuni saat sore pun segera beranjak pulang ke rumah membawa uang 30 ribu hasil cangkulan pasirnya selama dua hari dengan senyuman di ujung bibirnya. ( j/N)