Kediri, Tribunusantara.com - Akademi Perawatan dan Akademi Kebidanan Dharma Husada Kediri, hari ini mendapat
giliran untuk mendengarkan sejenak wawasan kebangsaan dari Danramil
Mojoroto, Kapten Inf Arifin Effendi, dengan tema “Utamakan Kemanusiaan
Daripada Material”. Sebelumnya, hari rabu kemarin, mahasiswa keperawatan
dan kebidanan Dharma Husada Kediri, mendapat siraman rohani dari, Drs.
Muslimin Tohir dari Departemen Agama Kota Kediri, kamis (01/09/2016).
Pada awal wawasan kebangsaannya, Kapten Inf .Arifin Effendi menceritakan, ketika Robert Baden Powell ditugaskan ke daerah Matabele di Rhodesia Selatan (sekarang dikenal dengan nama Zimbabwe) sebagai Kepala Staf di bawah Jenderal Frederick Carrington selama Perang Matabele II, dan disanalah pertama kalinya ia bertemu dengan orang yang nanti menjadi sahabat karibnya, Frederick Russell Burnham, tentara kelahiran Amerika Serikat yang menjabat sebagai kepala pasukan pengintai Inggris.
Suatu ketika Frederick Russell Burnham mengunjungi Robert Baden Powell sedang mengobati seorang kulit hitam yang sedang terluka parah, dan ia terkejut kenapa ia mau mengobati orang berkulit hitam tersebut, tetapi Robert Baden Powell hanya menjawab satu kata yaitu “kemanusiaan”. Bahkan Frederick Russell Burnham sempat mendengar langsung dari mulut tentara yang turut membantu pengobatan orang kulit hitam tersebut, bahwa demi nyawa orang ini, Robert Baden Powell terpaksa menjual cincin kawinnya guna mendapatkan obat-obatan yang berguna bagi keselamatan orang tersebut.
Dipertengahan wawasan kebangsaannya, Kapten Inf Arifin Effendi menerangkan, membantu sesama harus lebih diutamakan daripada sekedar upah atau imbalan yang diterima, karena sisi manusia yang paling mulia adalah kemanusiaan, dan kemanusiaan tidak boleh memandang kaya atau miskin, agama, suku ataupun latarbelakang lainnya.
Wawasan kebangsaan yang berkaitan dengan bidang para mahasiswa geluti di Akademi Keperawatan dan Kebidanan tersebut, juga diawasi langsung dr. Nunik Kusyanti (Akper Dharma Husada) dan dr. Wiwik Darminingsih (Akbid Dharma Husada) -(pen)
2 September 2016