Kejadian naas itu menimpa korban Senin sore (26/9). Ketika itu, korban hendak pulang dari kerja di wilayah Pandaan. Mulanya, perjalanan korban berlangsung lancar. Tidak ada masalah, dalam perjalanannya menuju rumahnya di Pagak, Keca
matan Beji.
Ia pulang dengan mengendarai motor Honda Vario nopol N 6117 TY. Motor matik itu dikemudikan korban dengan kecepatan sedang, seorang diri. Hingga di Desa Kenep, Kecamatan Beji, sekitar pukul 16.30 kemudian.
Petaka menghampiri. Ketika itu, korban berusaha manyalip sebuah dump truk yang ada di depannya. Baru saja berhasil menyalip, korban dikejutkan dengan sebuah mobil Panther yang ada di depannya. Tak ingin menabrak, korban pun banting stir ke kiri.
Namun, upaya untuk menghindari tabrakan, justru memicu kecelakaan. Karena tak sengaja, motor yang dikemudikannya disruduk dump truk yang disalipnya. Korban pun jatuh dari motornya.
Belum sempat berdiri, kepala korban malah dilindas dump truk yang disalipnya. Seketika saja, kepala korban pecah. Korban yang tercatat status pernikahannya cerai hidup ini, meninggal dunia di lokasi kejadian.
Ironisnya, korban dibiarkan begitu saja tergeletak. Pengemudi dump truk yang melindasnya, langsung kabur tanpa menolong korban. Petugas kepolisian yang mendapat informasi kecelakaan itu, langsung menuju lokasi kejadian.
Dibantu warga, petugas kemudian mengevakuasi mayat korban. Mayat korban kemudian dibawa ke RS Watukosek, Gempol, untuk mendapatkan penanganan. Salah satu petugas lantas Polsek Beji, saat proses evakuasi menyampaikan, pengemudi motor menjadi korban tabrak lari.
“Kendaraan dump truk yang berjalan searah, menabrak korban dari belakang. Selanjutnya, roda dump truk melindas korban,” ungkapnya. (Abdullah)