Pemalang, tribunus-antara.com- - Minggu, 25 September 2016, 11(sebelas) Desa yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah akan mengadakan pemilihan kepala desa( Pilkades) dengan menggunakan metode E- Voting yang merupakan pertama kali dilakukan di Pulau Jawa serta yang kedua di Indonesia.
"Pilkades E-Voting terinspirasi oleh pemilihan ketua OSIS SLTA di Kabupaten Pemalang walaupun masih dalam sekala kecil dan juga low cost," ungkap Sekda Kabupaten Pemalang Drs. Budi Raharjo MM, ketika ditanya oleh Ibu Nurul seorang dosen peneliti dari Universitas Indonesia( UI) pada Rabu(21/9) diruang kerja sekda Pemalan.
Ibu Nurul juga menanyakan, sementara daerah kabupaten lain belum mau mengadopsi E-Voting dalam pilkades tapi Kabupaten Pemalang kenapa mau melaksanakan. Terkait dengan pertanyaan tersebut Komandan BR( red-panggilan akrab Sekda Budi Raharjo) yang didampingi Wahyu Sukarno (kabag Tapem)mengatakan berangkat dari pengalaman selama ini yang terjadi dilapangan, pilkades yang kita lakukan selama ini bisa menimbulkan kerawan, kecurangan, kerusuhan, bahkan bisa berakhir di pengadilan seperti peristiwa pilkades Blendung, kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang maka jajaran Pemda Pemalang berpikir bagaimana mengadakan pesta demokrasi dengan cara aman dan nyaman serta meminimalisir terjadi kecurangan.
"Sebagai tindak lanjut dari pemikiran tersebut maka sekda dan kepala skpd terkait termasuk kabag tata pemerintahan Kabupaten Pemalang melakukan studi banding ke Kabupaten Musi Rawas , Gorontalo yang sudah melakukan pilkades dengan metode elekronik," papar Komandan BR.
Sebagai kunci dari pelaksanaan E-Voting, masyarakat harus memiliki e-KTP namun itu juga menjadi permasalahan ketika masyarakat akan membuat KTP elektronic blankonya habis, sehingga di Pemalang lain dengan di Gorontola dan Musi Rawas supaya pemilih tidak bisa milih dua kali e-Voting kabupaten Pemalang mempunyai spesifiknya yaitu bagi warga yang belum mempunya e-KTP akan diberi chip yang akan disediakan oleh Panitia dan itu diatur oleh perbup, dan yang tidak kalah penting pemilih sudah terdaftar di DPT dan ketika terjadi komplen kotak suara akan dibuka untuk di cocokan kemudian dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa e-voting akan di pandu oleh tim teknis dengan personal dari kepala SKPD
Nurul juga menanyakan kemudian terjadi kecurangan melalu money politik, Komandan BR menjawab"Logistik tidak pernah memenangkan pertempuran, hanya saja tidak ada pertempuran tanpa logistik", sudah dikasih uang berapapun mereka akan memilih sesuai hati nurani terutama perempuan apalagi ini pemilihan kepala desa yang mana calonnya sudah diketahui prilakunya sehari-hari dan yang spesifik tidak akan terjadi ada pemilh ganda.( Joko Longkeyang)
24 September 2016