Warga pun mengadu kepada LSM dan wartawan. Kamis (22/9/2016) kemarin, LSM dan wartawan mendatangi Kantor Desa Winongan Kidul. Harapannya bisa bertemu dengan Kades Winongan Kidul, Husein, dan mendapatkan penjelasan terkait dengan Dana Desa. Di Kantor desa, para LSM dan wartawan hanya bertemu dengan Plt. Sekdes, Abdul Halim.
Kepada LSM dan wartawan, Abdul Halim mengatakan, kalau Kades sedang sakit. “Pak Kades tidak masuk kantor,” kata Abdul Halim kepada wartawan Tribunusantara.com. Abdul Halim saat dimintai keterangan kaitan dengan dana desa, Abdul Halim meminta kepada LSM dan wartawan untuk menunggu penjelasan langsung dari Kades.
Sesuai informasi dari warga ke Subandi, LSM Laskar Anti Korupsi (LAKI), menemukan dugaan adanya penyelewengan anggaran dana desa. Utamanya dalam penggunaan belanja bangunan dan pengadaan barang. Subandi dengan tegas menyatakan akan membawa dugaan ini ke rana hukum, jika Kades tetap bersikukuh tidak mau memberikan penjelasan keuangannya secara terbuka.
“Terus terang, kami sudah pernah mengirim surat kepada Kades supaya terbuka dalam penggunaan dana desa. Tapi nyatanya sampai sekarang surat kami tidak pernah dijawab,” ungkap Subandi. Dikatakannya, kedatangannya bersama wartawan ke Kantor Desa sebenarnya hanya untuk klarifikasi. Lagi-lagi, Kades membuatnya kecewa. Bukannya menemui para LSM dan wartawan, tapi malah meninggalkannya. Setahu salah satu anggota LSM, Kades terlihat meninggalkan kantor desa dengan mobil. “Pak Kades nyopir sendiri kok dibilang sakit,” tegas Subandi dengan bersungut-sungut. (luQ/yuD)