menu melayang

29 November 2016

Tak Dibelikan Rokok, Ibu Dan Adik Dibabat Parang

Kediri, tribunus-antara.com : Kaminem (52) dan anaknya  Sutini (20) harus dilarikan ke Rumah sakit Umum Pelem Pare Minggu sekitar pukul 18.30 WIB. Dua korban ibu dan anak warga desa desa Canggu Kecamatan Badas Pare Kediri ini menderita luka bacok yang cukup parah setelah diserang oleh anak lelakinya sendiri yang diduga kalap lalu membacok adik serta ibu kandungnya sendiri.

Kronologi kejadian menurut saksi mata, Arif (40) tetangga korban saat mendengar jeritan minta tolong segera mendatangi  lokasi kejadian. Saksi  melihat korban bersimbah darah. Arif lari menghubungi Janjiantoro (40) untuk membantu korban. Hujan lebat saat itu kedua saksi berupaya untuk memberikan pertolongan terhadap kedua korban. Pelaku pebacokan adalah anak ke 4 dari enam bersaudara, nampak begitu kalap dan ingin menyerang dua tetangganya yang ingin menolong korban. Bahkan kendaaraan Arif yang akan mengevakuasi  korban mendapat serangan dari pelaku yang ernah dirawah di Rumah Saakit Jiwa ini.

Karena situsi yang tak terkendali, Babinsa dan Anggota Polsek lalu menghubungi Polres Pare. Keberingasan pelaku yang menantang warga daan membacok dengan parang, membuat suasana semakin menncekam. Dengan senjata parang yang mmasih berlumuran darah, pelaku menantanng aparat kepolisian yang akan menangkapnyya. Tembakan peringatan tak menghentikan kemarahan serta kekalapan Subiantoro (25) Petugas lalu menghentikan kebrutakan pelaku dengan melumpuhkannya dengan tembakan. Subiantoro pun tersungkur. 18.30 WIB

Sutini saat di Rumah Sakit Pelem Pare menderita robek pada bagian leher, kepala dan punggung oleh sabetan parang Subiantoro,  sementara Suntini menderita luka pada bagiankepala dengan kulit kepala yang hampir mengelupas.


Subiantoro tewas, sementara korban ibu dan anak perempuannya harus dirawat di Rumah Sakit. Subiantoro yang 3 tahun belakangan ini menderita kelain jiwa memang sering marah-marah. Bahkan bebera bulan sebelumnya Subiantoro pernah akan mebunuh ayahnya sendiri dengan menggunakan linggis karena minta sesuatu tidak dituruti oleh ayahnya. Menurut korban awalnya Subiantoro seblem kejadian itu meminta untuk dibelikan rokok, namun karena tidak uang ibu menjanjikan nanti kalu sudah ada uang akan dibelikan. Subiantoro marah lalu terjadilah peristiwa tragis tersebut. (hariono)

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel

Arsip Blog