Pasuruan,
Tribunusantara.com - Proyek aspal jalan sepanjang menuju ke Perum Graha Indah
di Kelurahan Krapyakrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, dihentikan
petugas. Pasalnya, proyek tersebut membuat ruwet lalu lintas jalan. Temuan
petugas di lokasi proyek, tumpukan materialan menutup akses dari arah barat
maupun timur.
Tumpukan
koral, pasir dan batu kali yang tidak diberikan rambu atau tanda sangat
membahayakan para pengguna jalan. “Para tukang dan kuli berhenti semua. Saya
minta mandor, kepala tukang dan pengawas supaya menata materialan supaya tidak
mengganggu jalan,” tegas AKP Yoyok S, Kanit Reskrim Purworejo, Polres Pasuruan
Kota.
Yoyok
yang menghentikan mobilnya di ujung jalan yang hendak diaspal, meminta rambu
adanya proyek supaya diletakkan dengan benar. Kemudian tumpukan koral yang ada
di atas jembatan segera disingkirkan. Sedang tumpukan sirdas (pasir padas) di
ujung timur juga segera dipinggirkan dari tengah badan jalan.
Wahid,
yang mengaku sebagai kepala tukang mengaku kalau dirinya merasa tidak salah. Alasannya
karena pekerjaan ini bukan miliknya. Dirinya hanya sebagai penyedia materialan.
Setelah didesak oleh AKP Yoyok, akhirnya Wahid mengaku kalau dirinya juga
sebagai kepala tukang. Selang tidak berapa lama kemudian, penanggung jawab
proyek datang.
Rahman,
yang mengaku menjadi penanggung jawab garapan ini memberikan pernyataan yang
mengagetkan AKP Yoyok. Kata Rahman, dirinya sudah menghubungi seorang perwira
di Polres Pasuruan Kota. Rahman
melanjutkan bahwa dirinya hanya sekedar menanyakan identitas Yoyok. Setelah ditanyakan apakah perwira itu yang
membekingi proyek ini? “Ya,” kata Rahman
dengan menganggukkan kepalanya.
Informasi
warga, sejak proyek digarap sudah banyak pengguna jalan mengalami kecelakaan.
Rata-rata tergelincir tumpukan koral dan pasir serta tatanan batu kali. ( kadir
zaelani)