Aksi begal yang menewaskan pelakunya, Kamis (13/10/2016) dinihari, makin menggelitik M. Ridwan. Pelaku begal ini tewas dengan usus terburai karena ledakan bondet yang dibawanya. Kata Ridwan, aksi pelaku sudah makin nekat. M. Ridwan menilai kalau wilayah hukum Polresta sudah tidak aman.
Makanya wajar kalau sekarang tingkat keresahan masyarakat akan adanya begal makin menjadi. Bahkan sekarang sudah pada tingkat ketakutan. “Masyarakat sudah takut untuk keluar rumah. Apalagi warga yang rumahnya berada di pinggiran desa. Jadi intinya masyarakat sudah ketakutan,” ungkap M. Ridwan, warga Lingkungan Kampung Baru, Kecamatan Grati ini.
Masih kata Ridwan, dari desa ke kota harus dibayar dengan nyawa. Lanjut Ridwan, Kapolresta diminta untuk sering-sering melakukan operasi seperti dulu. Begitu ada kejadian yang membuat takut masyarakat langsung dilakukan operasi seluruh wilayah jajaran. Seluruh polek dikerahkan untuk melakukan operasi.
“Tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Operasi yang dilakukan polresta hanya sebatas di wilayah kota. Itupun dilakukan oleh jajaran Sat Lantas. Mohon kepada Pak Kapolresta kalau bisa segera digelar operasi oleh seluruh jajaran. Jangan hanya siang hari, tapi juga malam hari. Kenapa, biar ada rasa aman bagi masyarakat,” pinta Ridwan.
Kaitan dengan maraknya aksi begal, Kabag Ops Kompol Sutiswono, yang dihubungi wartawan ini enggan memberikan komentarnya. Sutiswono meminta supaya langsung saja konfirmasi kepada Kapolres Pasuruan Kota. Sementara itu, Kasat Reskrim AKP Riyanto yang juga dikontak melalui sambungan selularnya, ternyata tidak aktif. Hingga berita diunggah, HP Kasat Reskrim belum aktif. (dir)