Serang, tribunus-antara.com- Dalam menjaga kedaulatan sekaligus keutuhan NKRI, berbagai macam tindakan mulai diupayakan. Bahkan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak segan-segan untuk mengambil langkah tegas dalam membela Ideologi negara, yaitu pancasila yang merupakan simbol Negara Indonesia.
Berkenaan dengan hal itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan, Presiden telah memberikan amanat pada TNI, bertepatan pada HUT TNI ke-70 pada tanggal 5 Oktober 2015 lalu, agar TNI meneguhkan jati diri sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional.
“Sebagai Tentara Nasional, TNI tidak boleh tersekat-sekat dalam kotak suku, agama dan golongan. TNI adalah satu, yakni Tentara Nasional, yang bisa berdiri tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok, yang mempersatukan ras, suku, dan agama dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan,” Tegasnya dalam kunjungan yang dilakukannya di Markas Kopassus Grup-1 Serang, Banten. 30 Oktober 2016.
Selain itu, kata pria yang pernah menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya tersebut, melalui perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), TNI diwajibkan untuk terus menjaga kebhinekaan yang selama ini sudah berjalan dengan baik di Indonesia. “Presiden memerintahkan agar TNI terus menjaga kebhinneka tunggal ika-an. Karena hanya dengan itu, Indonesia bisa menjadi bangsa majemuk yang kuat dan solid,” Tuturnya.
Perlu diketahui, saat ini, isu-isu negatif yang menyebar di kalangan masyarakat dinilai sangat meresahkan. Bahkan, isu tersebut sangat rawan terhadap kebhineka tunggal ika-an di Indonesia. “Tegakan kesatuan Komando dan jangan ragu bertindak untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI,” Pungkasnya. (nghV)
31 Oktober 2016