Pasuruan, tribunus-antara.com - Menyusul terjadinya banjir di Kabupaten Pasuruan bagia
n timur belakangan membuat Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf, turun gunung. Bupati yang tiada henti diwaduli masyarakat akhirnya melakukan keputusan untuk menelusuri penyebab meluapnya air dari sungai. Hasil penelusuran Bupati, Sungai Betotot yang ada di Kecamatan Grati perlu dilakukan normalisasi. Tujuannya untuk meminimalisir terjadinya banjir di kawasan sekitar Kecamatan Grati.
Kata Bupati kepada sejumlah wartawan, normalisasi Sungai Betotot sebenarnya kewenangan Pemda Propinsi. Tapi karena alasan kebutuhan mendesak, Bupati memutuskan untuk melakukan pengerukan. Lanjut Bupati, jika tidak segera dilakukan pengerukan dikhawatirkan akan menambah parah meluapnya sungai hingga akan menggenangi perkampungan. Diakui Bupati, masyarakat tidak tahu soal kewenangan siapa kaitan dengan sungai tersebut.
Selain pengerukan, imbuh Bupati, pihaknya juga akan melakukan perbaikan plengsengan yang selama ini terlihat banyak yang sudah hancur dan bahkan ada beberapa ruas yang belum ada plengsengannya. "Kami putuskan untuk melakukan pengerukan," kata Bupati Pasuruan, sembari menunjuk beberapa titik yang perlu perbaikan. Untuk normalisasi ini akan dilakukan sepanjang kurang lebih 500 meteran. Dengan adanya pengerukan endapan lumpur ini diharapkan pada hujan-hujan berikutnya sudah tidak lagi terjadi banjir.
Bupati menyatakan kalau pengerukan endapan lumpur tersebut sebagai langkah darurat. Diperkirakan endapan yang akan dikeruk kurang lebih 2 meteran. Sementara itu, Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Pasuruan, Hanung Widya Sasongko mengatakan, normalisasi dilakukan dengan dana rutin.
Menurut Hanung pengerukan tersebut dilakukan karena sesuai prakiraan cuaca hingga bulan depan. Dengan adanya normalisasi sungai ini nantinya dapat membantu bebasnya banjir di beberapa desa. Termasuk Desa Kedawung Wetan dan Kedawung Kulon yang selama ini dikenal paling parah terdampak banjir. (kadir)
24 Januari 2017