Pasuruan, tribunus-antara.com - Hingga pagi tadi, kondisi banjir di Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan dan Karangketug, Kota Pasuruan terus menggenangi rumah penduduk. Masing-masing Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Desa Karangasem, Dhuyo dan Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Rumah-rumah di sepanjang jalan Desa Tambakrejo jurusan Pasuruan – Surabaya masih tergenang. Kendati mulai surut, namun berjalan pelan sehingga membuat warga kerepotan.
Sejak subuh, beberapa warga yang air di dalam rumahnya mulai menghilang, sibuk untuk melakukan pembersihan. Ada beberapa warga yang putus asa, membiarkan rumahnya dikotori lumpur bekas banjir. Alasannya, kalaupun dibersihkan jika nanti malam terjadi banjir lagi tetap saja akan melakukan bersih-bersih.
“Daripada capek membersihkan lumpur bekas banjir sekalian saja menunggu banjir usai alias tidak banjir lagi,” ungkap Supar, warga Desa Dhuyo Desa Sukorejo, Kabupaten Pasuruan berbatasan dengan Kota Pasuruan.
Pantauan wartawan Koran ini, tadi pagi banyak karyawan PIER Rembang baru menyeberang banjir. Puluhan karyawan ini memilih pulang pagi hari sambil menunggu air surut. Alasannya kalau pulang malam, tetap saja dirinya tidak bisa menyeberang. Daripada terlantar di pinggir jalan, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang pada pagi hari bersamaan dengan teman shift pagi masuk kerja.
“Kalau saya pulang malam itu juga percuma tidak bisa menyeberangi banjir. Maka itu saya lebih memilih pulang pagi menunggu airnya surut. Ternyata benar, airnya surut. Jalan alternative sebenarnya ada, tapi kalau malam hari rawan terjadinya aksi kejahatan,” tandas Darmawan, seorang pekerja di salah satu pabrik di kawasan PIER Rembang. Hal senada juga dilontarkan oleh karyawan pabrik lainnya yang sams-sama tidak pulang malam hari itu juga.
Kaitan dengan banjiir ini, Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf, masih mencari upaya untuk mengurangi luberan debit air. Salah satu alternatif yang akan diambil Bupati adalah membuat sudetan dan beberapa Embong dan Retensi di beberapa tempat. Tapi karena itu baru rencana, maka pelaksanaannya tidak dapat tahun ini. Bisa saja baru terlaksana tahun depan. “Kami upayakan rencana itu kalau bisa tahun ini ada yang sudah terealisasi,” kata Bupati kepada sejumlah wartawan. (kadir)
25 Januari 2017