TRIBUNUS-ANTARA.COM |KEDIRI, Bangunan saluran irigasi pertanian yang berada di Desa Kayen, Kecamatan Kayen Kidul ,Kabupaten Kediri, hari ini diresmikan Camat Kayen Kidul, Teguh Kuncahyo bersama Danramil Pagu, Kapten Inf Tafsir dan Kapolsek Kayen Kidul, AKP Setyo Budi. Saluran irigasi pertanian ini bakal mendistribusikan pasokan ke air ke areal lahan pertanian seluas sekitar 108 hektar yang ada di Desa Kayen, Jumat (24/02/2017).
Peresmian tersebut juga dihadiri Kepala DPMPD Kabupaten Kediri, H.Satirin, Mantri Pertanian Kecamatan Kayen Kidul, Muslikin, BPP kecamatan Kayen Kidul, H. Kholiq, Kepala Desa Kayen, Bambang Agus Pratikno dan PPL Desa Kayen, Musiran, serta para petani setempat.
Ketua poktan (kelompok tani) Rukun Tani Jaya, Darsono, mengungkapkan, kondisi musim hujan yang memberikan pasokan air yang berlimpah sangat menguntungkan bagi para petani, khususnya yang ada di Desa Kayen.
Tetapi pasokan air yang berlebihan juga cukup riskan untuk perkembangan tanaman, apalagi sampai menimbulkan genangan air. Dengan adanya saluran irigasi ini, diyakini bakal memberikan kontribusi bagi pengaturan air yang dialokasikan ke sawah-sawah milik warga Desa Kayen.
Kapten Inf Tafsir meminta semua pihak yang berkaitan erat dengan sektor pertanian, berkomunikasi secara intens dengan Babinsa yang ada di desa masing-masing, khususnya bagaimana caranya memacu produktifitas hasil pertanian yang terintegrasi dengan bantuan alsintan (alat mesin pertanian) dari Pemerintah Pusat. Babinsa juga selalu mengawasi atau memantau segala pendistribusian pupuk bersubsidi, agar subsidi yang diambil dari APBN itu bisa tepat sasaran. Para petani juga tidak perlu sungkan-sungkan untuk menginformasikan segala bentuk penyelewang bantuan hibah dari Pemerintah Pusat kepada pihak yang ber
wenang, dalam hal ini Polsek Kayen Kidul.
Teguh Kuncahyo optimis, program swasembada pangan yang gencar dilakukan Pemerintah saat ini, bakal terwujud, apalagi begitu banyak bantuan Pemerintah yang henti-hentinya mengupayakan kesejahteraan petani, dari bantuan hibah alsintan, benih, obat hama maupun pupuk bersubsidi.
editor : nugroho tatag yuwono
24 Februari 2017