TRIBUNUS-ANTARA.COM | PASURUAN, Program Bupati Pasuruan satu Desa satu bank sampah, sudah banyak diwujudkan oleh Desa di seluruh Kabupaten Pasuruan. Salah satunya adalah bank sampah milik warga RW 05 Desa Pleret Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan.
Bank sampah ini lain dari pada yang lain, fisik bangunannya nampak mewah,belum lagi isinya,dua kipas angin terpasang di dinding tembok. televisi LCD tarpajang pula didinding.komputer mejeng diatas meja kerja serta etalase tempat memajang hasil karya warga dalam mengolah daur ulang sampah.
Bangunan bank sampah yang diberi nama "Gedung bank sampah kampoeng limo"ini memiliki luas bangunan, 48 m2(8mx6m) merupakan swadaya masyarakat plus artinya, pembebasan lahan nya ditanggung warga sepenuhnya,sedangkan bangunannya dibantu desa melalui dana desa.
Proses pembebasan lahan ini cukup unik, dengan cara dilelang keseluruh warga RW05,Dengan harga 100 ribu permeter bisa dicicil setahun dengan total luas tanah 48m2. Warga antusias dengan membeli satu meter bahkan ada yang lebih.
Akhirnya pada awal tahun 2016,tanah bisa dibebaskan alias jadi milik warga sepenuhnya. Dan masuk pada tahap pembangunan fisik mendapat perhatian dari Kades Pleret, Agus Supriyono dengan mengalokasikan Dana Desa/Alokasi Dana Desa, sebesar 66 juta rupiah. Hanya memakan waktu sekitar satu bulan, berdirilanh
gedung bank sampah harapan warga RW05 ini.
Terwujudnya gedung bank sampah ini, juga tidak lepas dari perjuangan Soleh(47) selaku ketua RW05 dan Agus Sopriono Kades Pleret .Awalnya Soleh resah dengan tumpukan sampah yang menggunung dipinggir kali pada kisaran tahun 2013-2014. terinspirasi lomba kampung di Surabaya, yakni kampung Jambangan,yang mampu mengubah kampung kotor menjadi kampung bersih nan asri.
Surveipun dilakukan, bersama tokoh masyarakat dan kader PKK, berangkatlah ke Surabaya belajar tentang resep bersih kampung ala kampung Jambangan. Resepnya tidak lain adalah pengolahan sampah dengan bank sampah,merubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
Sepulang dari Surabaya, Soleh yang juga ketua BPD(Badan Perwakilan Desa) Pleret, mengumpulkan warga RW05,dan mempresentasikan pentingnya pengolahan sampah dengan konsep bank sampah, hingga muncul gagasan membeli sebidang tanah secara swadaya, untuk didirikan gedung bank sampah , hingga terwujudlah gedung bank sampah kampoeng limo.
Pengolahan bank sampah kampoeng limo dilakukan ibu ibu PKK kampoeng limo.Mulai dari proses pengumpulan sampah,pemilahan dan penjualannya. Kelompok PKK yang di pimpin ibu Ivon,ini mampu menyadarkan warga untuk peduli terhadap kebersihan kampung untuk aktif mengumpulkan sampah di rumah dan lingkungannya.
Hasilnya, semua warga aktif menyetorkan sampah ke bank sampah ini, hingga menghasilkan pundi pundi rupiah yang bisa dicairkan menjelang Lebaran Idul Fitri."Tidak banyak sih,tapi paling tidak mampu memotivasi warga untuk mencintai kebersihan lingkunganya",ujar Ivon .
Saat ini kelompok PKK kampoeng limo sebagai pengelolah bank sampah juga dipercaya mewakili Kecamatan Pohjentrek untuk mengikuti lomba Kawasan Rumah Pangan Lestari tingkat Kabupaten Pasuruan. "Persiapan sudah 90% .mudah mudahan dengan kekompakan kader PKK Kampoeng Limo ini mampu membawa tropi juara Desa Pohjentrek ini," pungkas Ivon. (prabowo)
17 Februari 2017