Setelah nyala pun ternyata muncul masalah baru. Yakni, keluarga pasien yang hendak melakukan uji laboratorium pun harus kelabakan. Betapa tidak, pasien yang uji lab bukan satu dua orang saja. Tapi puluhan orang harus bersamaan. Terpaksa pun mereka harus antri di depan ruang uji lab uang ada di utara gedung.
"Lha ya, biasanya uji lab tidak mengantri. Gara-gara listrik padam 5 jam, akhirnya sekarang ini kami harus antri. Saya harus meninggalkan keluarga yang ada di ruang inap sendirian. Kenapa, karena keluarga saya yang lain harus pulang mengambil lampu emergency," tandas Sukri, salah satu keluarga pasien yang ada di kelas 3 kepada tribunus-Antara.com.
Sementara itu, kendala lain setelah lampu nyala. Keluarga pasien mengeluh karena banyak nyamuk yang masuk ruangan. Mereka kesulitan untuk mengusir nyamuk karena dilema. Kalau disemprot dengan obat nyamuk, takut kalau pasien tidak kuat dengan bau obat nyamuknya. Jika dibakari obat nyamuk pun sangat dikhawatirkan membuat sesak napas.Yang paling merasakan susahnya mengusir nyamuk adalah pasien anak-anak dan bayi. Dengan terpaksa, keluarga pasien harus mengusirnya dengan cara mengibas-ibaskan dengan kain seadanya. "Daripada anak saya batuk, biarlah saya usir dengan cara ini Pak. Lha ya, pihak rumah sakit katanya mencoba genset baru. Lha ya, mencoba mesin genset kok sudah waktunya malam. Mbok ya besok pagi sampai siang kan waktunya panjang," ungkap Lusiana, keluarga pasien asal Gadingrejo.
Petugas PLN yang datang ke lokasi rumah sakit menyatakan kalau padamnya lampu karena ada panel yang tersambung dengan mesin genset mengalami kendala. Untuk mengatasi supaya lampu tidak padam lama, maka akhirnya petugas PLN memutuskan panel yang menghubungkannya dengan mesin genset. "Jadi yang nyala sekarang ini bukan daari mesin genset, tapi sudah dari PLN," kata petugas sembari nyelonong pergi.
liputan : kadir zaelani & nur hasan
editor : nugroho tatag