TRIBUNUS-ANTARA.COM | PASURUAN, Kasus dugaan Pungutan liar (Pungli) E-KTP yang sudah diakui oleh pihak Yayasan Pendidikan Darul Ulum Desa Pacarkeling Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan, sudah sekitar 4 bulan ngendon di Polres Pasuruan. Kasusnya tidak jelas jluntrungnya. Apakah di SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) ataukah dilanjutkan (dipetieskan). Padahal kasus yang sempat jadi sorotan banyak mata ini atas laporan oleh salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Oktober 2016 lalu.
Saat ditemui di ruangannya, Selasa (14/02/17), oleh Tribunus-antara.com, Iptu Kusmani selaku Kanit Tipikor Polres Pasuruan di Bangil, merasa kaget. Kusmani yang ditanya kasus tersebut malah balik bertanya kepada Wartawan tentang status kasus ini.
"Apakah kasus ini termasuk pungli...!, Pungli yang bagaimana mas...?" kata Kusmani pada Wartawan Tribunusantara.com, yang seakan menunggu jawabannya.
Kusmani dengan gamblang justru menyebut kalau kasus tersebut sudah dimusyawarahkan dengan pihak Desa Pacarkeling. Apa yang dimaksud Kusmani membuat Wartawan Tribunus-antara menjadi kebingungan. Ditanya kembali, Kusmani seakan enggan menjawabnya. Kaitan masalah ini sebenarnya ada satu orang saksi kunci yang sempat menjalani pemeriksaan. Yaitu, Saudara Wardah salah satu guru (kini sudah dipecat pihak yayasan).
Wardah asal Desa Karangasem ini kepada Tribunusantara.com justru mengaku kecewa. Pasalnya, Wardah jadi korban atas terbongkrnya kasus dugaan pungli E-KTP ini. Tidak saja dipecat dari guru, tapi pembuatan KTP dirinya sampai sekarang belum. KTP milik adiknya yang diikut dibuatkan di yayasan tersebut, hingga kini juga belum rampung dan belum diterima.
"Yang saya kecewa lagi, saya ini sudah jadi korban kok kasusnya tidak jelas juntrungnya. Kalau memang di SP3-kan, ya paling tidak harus transparan. Jika memang dilanjutkan, kenapa kok berhenti dan tidak jalan-jalan. Saya yang paling malu Pak. Soalnya selain saya dipecat juga diisukan macem-macem sehingga di kampung seakan-akan saya ini guru yang tidak punya unggah-ungguh," kata gadis manis berjilbab ini dengan nada berang. (tim)
17 Februari 2017