TRIBUNUS-ANTARA.COM | PASURUAN, Geram dengan janji-janji dari para penambang galian di wilayahnya, warga desa Winongan Lor memblokir jalan Senin Siang 20/02. Puluhan warga Winongan memasang drum-drum bekas di tengah jalan yang menghubungkan akses jalan Winongan - Umbulan.
Warga yang kesal lalu memblokir jalan karena perundingan yang dilakukan Muspika di desa Winongan Lor Januari lalu, ternyata diingkari oleh pengusaha tambang. Masyarakat menagih janji dari hasil mediasi yang dilakukan di balai desa Winongan Lor Januari 2017 lalu.
Sebelumnya telah terjadi Kecelakaan di desa Lebak Winongan yang menyebabkan Dump truck muat batu galian tambang dan hampir saja menimbulkan korban jiwa seorang pengendara motor mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten Pasuruan. Akhirnya Pertemuan Pengusaha Tambang dengan warga pun digelar di Balai Desa Winongan Lor Selasa 31/01
Pertemuan tersebut dihadiri oleh anggota Komisi 4 diantaranya Haji Sholeh dan Abu Bakar. Hadir juga Kapolsek Winongan, Danramil Winongan Kapten M.Soleh, LSM dan Seluruh Kepala Desa di Kecamatan Winongan. Intinya masyarakat mengeluhkan jalan-jalan yang rusak dan hancur karena angkutan berat dari truk Tambang di desa-desa wilayah kec.Winongan. Warga meminta untuk mengurangi kapasitas tonase truk agar sesuai dengan kelas jalan. Warga juga meminta agar truck-truk proyek yang memuat tanah urug dan sirtu tersebut menutup dengan terpal agar debu tanah tidak menganggu warga.
Pihak pengusaha tambang berjanji akan memperbaiki saluran gorong-gorong air, jalan serta jembatan yang rusak akibat truk proyek yang muatannya melebihi kapasitas. Bila musim hujan aktifitas Tambang sanggup tidak aktif dulu, karena menyebabkan jalan semakin hancur. Namun kenyataanya pengusaha tambang mengingkari janji-janjinya. (tim)
20 Februari 2017