PASURUAN : LSM FORMAT (Forum Masyarakat Timur)
Kabupaten Pasuruan, kembali mencak-mencak kaitannya dengan proyek urukan bakal
gedung Rumah Sakit Grati. Sebelumnya LSM FORMAT marah besar lantaran ada dugaan
proses lelang proyek senilai Rp 5,2 Milyar diduga ada rekayasa.
Sekarang
FORMAT mendatangi lokasi bakal gedung di Puskesmas Grati di Kecamatan Grati. Begitu
melihat kenyataan di lokasi, FORMAT mengaku sangat kecewa. Benar-benar sangat
diluar dugaannya, ternyata pekerjaan pengurukan lahan itu belum dikerjakan sama
sekali.
“Pokoknya kalau sampai pekerjaan tidak
selesai sampai 25 hari jadwal kerja, kami akan laporkan proyek ini kepada
penegak hukum. Dan dari situ semakin jelas kalau pekerjaan proyek ini ada
dugaan direkayasa sehingga PT Kharisma Bina Kontruksi memenangkannya,” kata
Ismail Maki, SE, MM, kepada wartawan media ini di lokasi proyek.
Lanjut Maki, selain akan melaporkan oknum
Kepala SKPD, juga oknum ULP dan oknum-oknum lainnya yang diduga telah
merekayasa. Yang membuat Ismail Maki dan M. Ridwan, Ketua Komda Reclaserring
Indonesia (RI) 007, Pasuruan, dr Eko, Kepala Puskesmas Grati juga mengaku
kecewa terhadap pelaksana proyek.
Yang dikecewakan dr. Eko, tambah Ismail
Maki, sampai hari ke 7 ini pihak PT Kharisma Bina Kontruksi beralamatkan Jl
Galunggung, Kedundung, Magersari, Kabupaten Mojokerto, belum koordinasi dengan
dirinya. Kalau sampai hari ke 7 belum dimulai, dr Eko merasa was-was. Dia
mengkhawatirkan kalau sampai hari yang ditentukan nanti pekerjaan urukan tidak
selesai.
“Yang kami rasakan tidak masuk akal lagi
dan sangat janggal, adalah nilai proyek yang sangat besar hingga mencapai Rp 5
Milyar. Dulu proyek pengurukan MAN (Madrasah Aliyah Negeri) IC yang lokasinya
juga di Grati, anggaran Rp 5 Milyar digunakan untuk nguruk lahan hampir 6 hektar.
Lha sekaarang dana Rp 5 Milyar hanya untuk nguruk lahan 1,4 hektar saja,” ujar
Ismail Maki dengan mulut mencibir.
foto : Ismail Maki bersama dr Eko, Kepala Puskesmas di lokasi |
Yang menjadi tanda tanya Ismail Maki,
nilai sebesar itu untuk apa saja peruntukannya. Jika memang sama untuk
pengurukan, lalu apa yang menjadi membekaknya dana. Padahal proyek ini sama
dengan proyek MAN IC. Seperti diberitakan sebelumnya, sesuai hasil lelang akhir
Nopember lalu, pemenangnya adalah PT Kharisma Bina Kontruksi beralamatkan Jl
Galunggung Raya, Kedundung, Magersari,
Kabupaten Mojokerto.
PT ini dinyatakan sebagai pemenangnya oleh ULP dengan nilai
penawaran Rp 4.910.704.000,-. Sesuai jadwal, pihak PT ini harus mengerjakan
proyeknya pada awal Desember. Sedang PT Seribu Bulan yang menawar Rp 5 Milyar
lebih, dinyatakan kalah.
Sementara itu, Rabu (7/12/2016) sekira pukul 11.00, Ismail
Maki bersama M. Ridwan mendatangi lokasi proyek di Puskesmas Grati. Untuk
menuju ke lahan, kedua aktivis ini diantar oleh dr. Eko, Kepala Puskesmas
Grati. Sampai di lokasi proyek, Ismail Maki dan M. Ridwan, melihat memang tidak
ada pekerjaan sama sekali.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala ULP M. Khalid,
mengaku kalau proses lelang sudah sesuai mekanisme yang ada. Khalid menolak
kalau dikatakan proses lelang ada dugaan rekayasa. Kata Khalid, dirinya pada
Nopember lalu diminta Kepala Dinkes untuk membuatkan jadwal proses lelang
proyek urukan ini.
Sesuai dengan prosesnya, akhir Nopember sudah ditentukan
pemenangnya. Yaitu, PT Kharisma Bina Kontruksi, asal Mojokerto. Sedang dr.
Loembini, Kepala Dinkes Pemkab Pasuruan, hingga kini belum bisa ditemui. Saat
wartawan media ini dan LSM FORMAT datang ke kantornya tidak bisa menemuinya.
Kata stafnya, Loembini sedang tugas dinas. (kadirzaelani)