menu melayang

24 Desember 2016

Pangdam V/Brawijaya Menerima Audiensi DPW LDII Jawa Timur

SURABAYA - Pengurus DPW LDII Provinsi Jawa Timur melakukan audiensi dengan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI  I Made Sukadana, S. Ip di Ruang Audiensi Makodam V/Brawijaya, Surabaya,  Jumat (23/12).
         
Dalam pertemuan tersebut, Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Timur Drs. Ec. H. M. Amien Adhy yang didampingi beberapa jajarannya menyampaikan tentang hubungan LDII Jawa Timur dan TNI selama ini cukup baik. Amien mengatakan hubungan tersebut mulai terjalin saat LDII bekerjasama dengan Korem 084/Bhaskara Jaya menggelar diklat bela negara LDII Surabaya dan Sidoarjo di Batalyon Arhanudse-8 Sidoarjo.
         
"Diklat Bela Negara LDII Surabaya dan Sidoarjo merupakan diklat bela negara merupakan pertama kali diadakan oleh LDII di Indonesia, sehingga diikuti oleh provinsi yang lainnya," ujar Amien.
         
Amien menambahkan, kegiatan LDII dan TNI terus kita jalin hingga ke tingkat PC dan PAC, diantaranya sudah banyak PC-PAC LDII mengadakan pembekalan wawasan kebangsaan dengan Kodim, peran pemuda menghadapi proxy war, dan bela negara.
         
"Untuk kegiatan terakhir di tahun 2016 LDII Jawa Timur dengan TNI yaitu menggelar pelatihan matematika bela negara di Makorem 084 Bhaskara Jaya. Melihat antusias para peserta, LDII Jawa Timur akan melaksanakan kembali pelatihan matematika bela negara. Dan kami mohon Pangdam V/Brawijaya berkenan membuka acara tersebut," imbuh Amien.
         
Dalam kesempatan tersebut Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana mengapresiasi kegiatan postif LDII dengan TNI. Menurutnya apa yang dilakukan oleh LDII adalah langkah yang strategis. "LDII merupakan lembaga dakwah Islam yang dapat menanamkan bela negara dan wawasan kebangsaan. Sehingga wawasan kebangsaan dan bela negara bisa disampaikan melalui dakwah ke masyarakat," kata Pangdam.
         
Lebih lanjut Pangdam menyampaikan, generasi muda perlu diberikan pembekalan wawasan kebangsaan dan bela negara. “Pendakwah-pendakwah yang sudah dibekali wawasan kebangsaan bisa menyampaikan atau menyisipkan materi tentang wawasan kebangsaan dalam syiarnya sehingga secara tidak langsung turut menjaga keutuhan NKRI”, ungkap Mayjen I Made Sukadana.
         
"Bangsa Indonesia rawan terjadi konflik karena Indonesia merupakan negara yang  memiliki berbagai pulau, suku dan agama maka diperlukan hidup saling toleransi.  Kekuatan berada di rakyat. Oleh karena itu TNI dan Polri harus manunggal dengan rakyat sehingga Indonesia menjadi negara kuat yang ditakuti oleh negara lain," ujar Pangdam.
         
Diakhir obrolan yang berjalan santai ini, Pangdam berpesan kepada DPW LDII Provinsi Jawa Timur agar terus menjalin hubungan baik dengan TNI, dan di tingkat daerah selalu berkoordinasi dengan jajaran Korem dan Kodim.  (pen)

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel

Arsip Blog