PASURUAN : Rangkaian kegiatan acara Haul ke 35 Romo KH. Abdul Hamid digelar seminar di Ponpes Bayt Al-Hikmah di Kelurahan Krampyangan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Jumat (9/112/2016). Seminar ini diikuti oleh seluruh alumni dan santri Ponpes Salafiyah di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan.
Seminar Nasional dan Temu alumni Salafiyah tersebut membawa tema "Pola Pengasuhan Kiai Hamid Dalam Kajian Praktis dan Teoritis".
Narasumber Habib Hasan Baharun Pengasuh Ponpes Darul Lughoh dari Desa Raci, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan bersama KH Ikhsan, tokoh NU Pasuruan. Menurut KH. Ikhsan tokoh besar NU ini, pesan Almarhum Kyai Hamid yang tidak pernah dilupakan adalah "Aku ora gumun masio wong iso moco Kitab Ihya' gak onok harokate tapi sholat jamaah limang waktune gak dilakoni (Aku tidak heran walau orang bisa membaca Kitab Ihya' yang tidak ada kharokate tapi sholat lima waktunya tidak dijalani)".
Sementara yang disampaikan Habib Baharun dalam meneladani sosok Almarhum Kyai Hamid adalah dua hal. Yakni kesholehan sosial dan kesholehan spritual yang sudah jarang dimiliki oleh ulama saat ini. Menurut Habib Baharun, bahkan boleh dibilang sudah tidak ada.
"Yang terpancar dari perilaku Beliau (Almarhum Romo KH Abdul Hamid) adalah kesejukan kerohaniannya yang saat ini jarang ada. Modal kejujuran dan keikhlasan adalah kunci Romo Kyai Hamid menjadi ulama yang bisa menyejukkan jiwa pada setiap orang yang meminta nasehatnya," kata Habib Baharun. (Luqman)
9 Desember 2016